SitusNoka | Review Android

0
(0)

Bakar uang Marketplace beresiko wajib diwaspadai.

Jika tak kuat lagi bakar uang untuk membesarkan perusahaan menjadi pertimbangan untuk membagi beban tersebut dengan investor lain.

Asal Anda tahu saja bakar uang ini dilakukan OVO , Bukalapak serta berbagai marketplace ternama dan mungkin Favorit Anda saat ini.

Hal ini dilakukan dalam bentuk memberikan diskon dengan mitra yang bekerja sama dengannya.

Dengan alasan apa pun bakar uang bisa mengukur seberapa kuat market-place melakukannya?

Bakar Uang MarketPlace

Untuk hal ini pemberian gratis ongkos kirim, tarif telepon super murah dan banyak lagi promo-promo yang pada dasarnya menjaring ekosistem.

Menurut Rhenald Kasali (pakar ekonomi ) ini merupakan sistem iklan masa kini, dengan orientasi menarik minat konsumen.

“Dengan masuknya venture capitalist, mereka punya potensi untuk bakar uang.

Selama satu perusahaan melakukan bakar uang, maka akan ada perang harga (dengan kopetitor),” ungkapnya.

Ketika investor ingin memperluas jumlah ekosistem dan customer-nya maka mereka akan memurahkan harga dan mensubsidi pasar.

Misalnya kalau investasi rupakan Company membutuhkan Capital baru .

Bacalah juga ; 101 transaksi Bank Aman seperti apa?

Secara otomatis terdelusi dengan kesempatan yang sama . Terlebih bakar uang dinilai sebagai hal yang lumrah dalam dunia teknologi .

Namun cukup berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak secara konvensional.

Info Bakar Uang dampak pada Marketplace

Alasannya, terus bakar uang bagaimana Market Place bisa kuat?

Hal ini disampaikan oleh sumber CNBC Indonesia yang mengetahui hal tersebut.

Menanggapi pernyataan Mochtar Riady, Presiden OVO Karaniya Dharmasaputra

menyebutkan dalam dunia perusahaan rintisan (startup) investor kerap kali mengalami dilusi jika tak melakukan penambahan modal di perusahaan tersebut.

  • Lippo Group berencana untuk hengkang dari OVO karena terus menghabiskan US$ 50 juta per bulan.

Review Android ;

Tujuan Bakar Uang Marketplace atau StartUp

Tujuan Bakar Uang ini dinilai sebagai langkah Edukasi bagi konsumen mengenai produk yang disediakan perusahaan

Selayaknya Perusahaan Teknologi melakukan upaya mengedukasi publik untuk mereka menggunakan teknology berbasis online.

Fenomena bakar uang

Akibatnya terjadi ada 6 startup yang melakukan PHK.

PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia.

Beberapa startup internasional juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini, seperti Netflix dan Robinhood.

Dalam hal ini Fenomena yang dihadapi startup saat ini bukanlah semata permasalahan tidak adanya pendanaan, bahkan kondisi ekonomi masyarakat pun terbilang cukup baik dan kondisi pasar semakin pulih.

Kendala justru terletak dari penggunaan dana operasional masing-masing startup,” kata CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani

Maka dari itu sejumlah perusahaan teknologi rintisan (startup) Indonesia juga tengah menghadapi permasalahan yang dikenal sebagai fenomena bubble burst.

Mengutip laman Investopedia, fenomena ini merupakan kondisi bisnis yang cepat mengalami kenaikan, tetapi cepat juga mengalami penurunan.

Adanya fenomena pecahnya gelembung tersebut dikarenakan saat ini perusahaan startup sulit untuk mendapatkan pendanaan serta tidak mempunyai aset.

Padahal, untuk meraih pengguna kebanyakan dari startup harus melakukan strategi bakar uang, seperti promosi melalui televisi, baliho, digital, program cashback, hingga diskon besar-besaran.

Perjalanan Kebijakan The Fed

Ditambah lagi dengan The Fed yang juga melakukan kebijakan menaikkan suku bunga, sehingga investor-investor luar negeri cenderung menarik dana mereka dan memilih untuk menyimpan uang mereka daripada berinvestasi ke industri teknologi di Indonesia.

Ini fenomena gung es, dalam StarUp Indonesia dan dunia?

Hal ini berimbas pada semakin selektifnya investor dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup).

Menurut Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTEC) Rudiantara, saat ini banyak modal ventura yang mulai beralih fokus di mana mulai melihat kinerja keuangan perusahaan dibanding melihat traction dari para startup ini.

Traction ialah melihat seperti jumlah pengguna atau pengunduh dan loyalitas pengguna terhadap jasa atau produk startup tersebut.

Di mana, terkadang untuk mencapai traction yang bagus, para startup ini melakukan berbagai cara. Salah salah satunya adalah dengan melakukan strategi bakar uang.

Dana yang disuntik besar bahkan hingga triliunan rupiah, namun hasilnya nihil, venture capital (VC) pun enggan menyuntikkan dananya lagi.

Alhasil, tsunami besar pemutusan hubungan kerja (PHK) di startup pun mulai menghantui.

Gaya Bisnis Startup

Gaya bisnis startup yang mengedepankan pertumbuhan dengan arus kas dan/atau profit negatif tidak akan bisa bertahan. Pada akhirnya, bisnis yang sehat harus punya arus kas dan profit yang positif.

“Perusahaan startup disarankan menggunakan protokol finansial internal, sesederhana dimulai dengan evaluasi keuangan dan memperbarui informasi kondisi finansial secara rutin.

Dengan menjaga arus informasi keuangan, potensi kesalahan perencanaan dapat diantisipasi jauh hari sebelum keadaan keuangan semakin memburuk,” saran Johanna.

Selain strategi manajemen keuangan yang baik tentu juga diperlukan strategi keseluruhan yang matang agar startup tidak hanya dapat bertahan namun juga tumbuh, pertimbangkan inovasi dari sisi produk dan model bisnis serta di era post-pandemic ini.

Perhatikan juga situasi dan kebiasaan target market yang mungkin berubah.

Mungkin saja ada strategi bisnis yang perlu disesuaikan untuk mengejar pertumbuhan optimal sehingga Bakar uang Marketplace tak harus serentak

Semoga informasi ini bermamfaat

Nara sumber;

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.