Beras layak Konsumsi tapi Bermasalah, Why
Pastinya sebagian penduduk Indonesia bergantung pada beras sebagai bahan makanan pokok
Muncul istilah tak makan nasi [hasil beras] belum kenyang .
Simak informasi berikut ;
Beras Premium
Merupakan jenis beras yang kualitasnya dianggap diatas rata-rata dan pastinya harga berbeda.
Lihat standar utama beras premium ;
1. Warna beras
Pada beras premium punya warna yang lebih putih bersih dan mengkilap. Ini berbeda dengan beras biasa yang terkadang terlihat kusam atau bercampur dengan warna kekuningan.
2. Ukuran bulir beras
Selain warnanya, ukuran bulir beras juga jadi penanda beras premium.
Bulir-bulir beras berkualitas premium biasanya seragam dan rapi karena proporsi beras kepalanya mencapai 95%.
3. Jumlah patahan bulir beras
Perhatikan bentuk bulir beras memiliki banyak patahan kecil atau tidak .
Pada Beras premium punya jumlah patahan bulir yang sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada.
Sebab itu produksi beras berkualitas premium terutama pada langkah penggilingan dilakukan dengan lebih hati-hati supaya bulir-bulirnya tetap utuh.
4. Bebas dari butir gabah beras
Pada beras premium yang merupakan beras pilihan tentu saja bebas butir gabah, standar kualitas utama.
5. Bebas kontaminasi benda asing
Selain bebas dari gabah dan kulitnya, beras premium juga dijamin bebas dari benda asing seperti kerikil kecil dan serangga.
Atau bahkan tanpa oplosan seperti yang kabar hoax dibuat dari bahan yang tak layak dimakan [unsur kimia berbahaya]
Semua Ini sangat berkaitan dengan standar pengolahan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa beras benar-benar bersih sebelum sampai di tangan konsumen/ pembeli.
Baca juga: Beras Tak Sesuai kuantitas
Beras layak Konsumsi tapi Bermasalah
Nah ini hal tak kita inginkan datangnya informasi Pemerintah yang menyampaikan bahwa Hasil analisa khusus dan Pemeriksaan dilakukan berdasarkan sampel beras kemasan dari berbagai daerah yang sebelumnya dikumpulkan oleh Satgas Pangan Polri.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui maraknya beras oplosan yang beredar di pasar tradisional dan ritel modern.
Patut di duga pada Merek Beras Premium ini temuan Satgas Pangan yang Diduga Langgar Aturan Mutu dan Takaran .
Pada Kemasannya tampak premium, sekalipun isinya telah dicampur atau tidak , namun mengurangi takaran tak sesuai yang tertulis dikemasannya [jadi konsumen memang harus bijak].
Review Android








0 Komentar