Merek Beras Premium tapi Kuantitas Beda ?
Harusnya demikian dan ini yang diharapkan sebagian penikmat beras
Sebab pada beras premium yang menjadi nasi. disini bergantung kenikmatan makan.
Sayangnya hal demikian membuat konsumen beras sebagai bahan pokok mayoritas penduduk Indonsia akhir ini terusik.
Komuditas Beras
Semua pasti sepaham bila Beras adalah komoditas strategis dan utama di Indonesia.
Sebagai bahan pokok utama yang menjadi sumber karbohidrat bagi sebagian besar penduduk.
Dianggap memegang peran penting dalam ketahanan pangan serta perekonomian nasional.
Bacalah juga ;
Merek Beras Premium Tapi Kuantitas Berbeda
Pada dasarnya konsumen tahu bahwa Produksi beras di Indonesia terus meningkat,
Meskipun Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan konsumsi beras tertinggi di dunia dan pernah menjadi importir beras dalam jumlah besar, namun kini terus berupaya mencapai swasembada pangan seperti pada era Soeharto .
Terdapat dua jenis beras yang bisa kita jumpai di pasaran, yaitu beras premium dan medium.
Sebelum membelinya, kita perlu mengetahui perbedaan beras premium dan medium, termasuk mengenali ciri-cirinya.
Beras menjadi makanan pokok di Indonesia sejak lama, dengan bukti budidaya di Sulawesi sekitar 3000 SM dan Jawa pada abad ke-1.
Sebagai konsumen kita dituntut untuk jeli membeli walau informasi premium bisa saja tak sesuai kita harapkan
Lantas, seperti apakah perbedaan beras premium dan medium yang dikonsumsi masyarakat saat ini?
Mari simak penjelasan lengkap berikut ini!
Perbedaan Beras Premium dan Medium
Percuma tidak sudah beli beras mahal tapi kualitas dan kuantitasnya tidak premium , sayang cuan
Dikutip dari laman resmi Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian dan scince direct.
Kita bisa mengetahui perbedaan beras premium dan medium dengan mengenali kriterianya berikut ini.
1. Butir Kepala
Butir kepala merujuk pada butiran beras utuh tanpa patahan. Pada beras premium, minimal 85% butiran harus berupa butir kepala, berbeda pada beras medium.
Persentase ini lebih rendah, yaitu 80% untuk Medium I dan 75% untuk Medium II.
Artinya, beras premium lebih banyak mengandung butir utuh, yang memberikan tampilan lebih rapi dan menarik.
2. Butir Menir
Butir menir merupakan butiran beras yang sangat kecil dan halus, hampir menyerupai tepung. Pada beras premium, kandungan menir harus di bawah 0,50%.
Sementara itu, pada beras medium, batasnya lebih tinggi, yaitu 2% untuk Medium I dan 3% untuk Medium II. Dengan kandungan menir yang minimal, beras premium terlihat lebih bersih dan berkualitas.
3. Butir Berwarna (Merah/Putih/Hitam)
Beras berkualitas premium harus memiliki butiran berwarna (merah, putih, atau hitam) tidak lebih dari 0,50%.
Sementara itu, Medium I diperbolehkan hingga 2%, dan Medium II hingga 3%.
Kandungan butir berwarna yang lebih sedikit pada beras premium menjamin keseragaman warna dan kualitas yang lebih baik.
4. Butir Patah
Butir patah adalah bagian butiran beras yang terbelah atau tidak utuh.
Untuk beras premium, maksimal 14,5% butir patah diperbolehkan.
Sementara itu, Medium I memiliki batas hingga 18%, dan Medium II hingga 22%.
Semakin rendah persentase butir patah, semakin baik kualitas beras, sehingga beras premium lebih unggul dalam kategori ini.
5. Butir Kapur
Butir kapur adalah butiran beras yang memiliki lapisan putih pekat akibat proses penggilingan.
Pada beras premium, butir kapur maksimal 0,50%,
sedangkan pada beras kualitas Medium I diperbolehkan hingga 2%, dan Medium II hingga 3%.
Beras premium lebih unggul karena minimnya kandungan butir kapur,
Menghasilkan tekstur dan rasa yang lebih baik.
Review Android








0 Komentar