Pahami SIM Swap Fraud

Pahami Sim Swap Fraud, dalam Sim Card Anda sebelum terjadi ?

Jangan pernah membuat celah pelaku Sim Card phising ?

Didalam SIM Swap Bank atau SIM Swap Code bank Anda.

SIM Card All Operator

Nomor Telepon adalah Kunci Utama di Era Digital Kartu SIM atau nomor telepon selular adalah kunci utama di era digital. Ibarat kunci rumah Anda?

Aplikasi Android Booster

Dalam dunia digital, nomor telepon seluler kini tak lagi hanya sekedar untuk alat komunikasi saja,

Dalam perkembangan pesat ini sudah terhubung dalam banyak hal, Terlebih untuk keperluan verifikasi akun digital seperti email, sosial media, hingga ke akses perbankan seperti mobile banking atau dompet digital.

Dalam transaksi finansial, nomor smartphone digunakan antara lain sebagai identifikasi pribadi untuk memvalidasi aplikasi m-banking,

SMS banking dan juga digunakan sebagai sarana bank mengirimkan sandi sekali pakai yang dikenal dengan OTP atau kata kunci sekali pakai (one time password).

Nah, OTP ini biasanya dikirim oleh penyedia layanan digital ke nomor smartphone pengguna.

Itu sebabnya, untuk mengakses akun digital seseorang, pelakunya membutuhkan akses ke telepon selular pemilik akun.

Pahami SIM Swap Fraud

Sim Swap Fraud adalah merupakan tindakan menduplikasi SIM card seseorang dengan SIM card baru, untuk memperoleh data-data penting si korban terutama data perbankan.

Amati pelaku SIM Swap Fraud

Caranya, ada yang memakai metode SMS forwading dengan memakai kode angka-angka tertentu yang disediakan provider sim card.

Bahkan ada yang nekat datang langsung ke kantor provider dengan berpura-pura menjadi pemilik nomor telepon, (Dalam kasus Ilham Bintang).

Setelah menguasai kartu SIM atau nomor telepon,
pelaku kejahatan kemudian melakukan transaksi finansial lewat akun mobile banking.
Lalu, bank penerbit akan mengirimkan sandi OTP ke nomor SIM. Umumnya pelaku sudah memiliki informasi awal transaksi perbankan korban.

Review Pulsa ;

Bagaimana Mencegah Menjadi Korban SIM Swap?

Kasus SIM Swap ini memang belakangan marak terjadi di sejumlah negara.

Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, memberikan tips untuk mencegah pengguna menjadi korban SIM Swap, yakni:

Pisahkan nomor telepon untuk berkomunikasi dan nomor telepon yang terkoneksi dengan akun sosial media dan perbankan.

Cermati yang sebaiknya dilakukan yaitu ;

Gunakan verifikasi ganda atau two factor authentication.
- Hindari menggunakan verifikasi dua faktor berbasis SMS.

Jangan pernah mempublikasikan nama lengkap, nomor smartphone, dan tanggal lahir di media sosial, situ web atau blog Anda. Kalaupun Anda harus memasukkan informasi tersebut, pastikan informasi tersebut tidak bisa dilihat secara publik.

Jangan publik nama ibu kandung Anda.
- Ingat, dalam setiap transaksi perbankan, proses verifikasi data salah satu pertanyaan adalah siapa nama ibu kandung Anda.

Pakailah perangkat lunak.
- Salah satu perangkat lunak yang bisa dipercaya adalah menginstal Google Authenticator di smartphone anda, lalu hubungkan dengan pengaturan verifikasi dua faktor di akun digital Anda.

Bila kartu SIM mendadak tidak aktif, segera laporkan ke operator seluler Anda sesegera mungkin.

Jangan pernah mau membalas e-mail yang menanyakan informasi rekening bank, nomor telpon dan informasi pribadi Anda.

Jangan sembarangan menge klik tautan yang tidak jelas pada e-mail atau pesan singkat, apalagi jika pengirimnya tidak Anda kenal.

Usahakan cek transaksi perbankan Anda secara rutin, aktifkan fitur notifikasi atau pemberitahuan via SMS ketat atau e-mail tentang transaksi perbankan.

Aktifkan fitur layanan notifikasi SMS dan email alert (peringatan email) untuk menerima notifikasi transaksi finansial atau perubahan pada rekening Anda.

Cek setiap saat Sim Card dalam Verifikasi

pertanyaan yang diajukan untuk verfikasi data ini harus di jaga kerahasiannya dalam poin khusus:

Nama lengkap Anda
Tempat tanggal lahir
Nama ibu kandung
Menyebut NIK yang disesuaikan dengan KTP
Sisa pulsa Anda saat ini
Paket yang terdaftar
Tiga nomor terakhir yang sering ditelepon Anda

Institusi negara seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika juga masih menggunakan nama ibu kandung sebagai salah satu pernyataan saat verifikasi ulang nomor telepon seluler.

Itu tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permen Kominfo) Nomor 14 Tahun 2017.