Situsnoka | Review Android

Sebuah perenungan diri akan sebuah arti kehidupan diri, Di waktu terus berlalu tinggalkan masa

Memahami elemen Waktu terus bergulir disepanjang masa

Waktu luang adalah

  • Waktu sesuatu ukuran zaman.
  • Hari-hari yang telah kita lewati adalah umur kita.
  • Apabila ia berlalu, maka hilanglah bagian dari hidup kita.
  • Waktu menjadi rahasia dari berbagai prestasi cemerlang ,

Kata Mutiara waktu terus berlalu

  • Waktu adalah karunia terbesar dan
  • paling berharga bagi insan
  • ketika mampu menatanya dengan cermat nan seksama.
  • Kesempatan waktu muda,
  • maka seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya

Waktu Emas

  • sebelum tergerus. Masa muda sebagai WAKTU EMAS,
  • saat masih memiliki kekuatan semangat,
  • pikiran masih jernih, kesibukan masih sedikit,
  • dari tekat yang kuat bukan Sebaliknya
  • Diusia tua, badan semakin lemah,
  • beban semakin berat, penyakit sering mampir,
  • dan kekuatan pun kian berkurang.
  • Semua bentuk tindakan, kesungguhan,
  • kekuatan, kemuliaan, kenikmatan, dan
  • pencapaian tujuan adalah
  • sesuatu yang hanya bisa dilakukan ketika badan sehat dan adanya waktu luang.
  • Kewajiban yang seharusnya kita tunaikan teramat banyak,
  • Sementara waktu terluang sangat terbatas
  • Dengan waktu pula lah ;
  • berapa banyak lahan yang bisa diolah,
  • berapa banyak perusahaan yang bisa didirikan,
  • berapa ribu orang yang bisa dibantu
  • serta yayasan yang bisa dikembangkan.

Detik Waktu terus berlalu

  • Namun betapa banyak pula waktu diabaikan? ..
  • sudahkah puas dengan sedikit kualitas?
  • sudah bangga dengan amal yang belum ada apa-apanya?
  • Tidaklah Allah subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al’Quran
  • mempergunakan kata waktu,
  • wal-‘ashri, wad-dhuha, wal-laili, bis-syafaqi, wal-fajri, ..

Bacalah juga : Mental Pemenang

Kunci Waktu terus berlalu

  • Semuanya mengisyaratkan tentang betapa pentingnya waktu.
  • Waktu yang Allah berikan kepada kita lebih berharga daripada emas
  • karena ia adalah kehidupan itu sendiri.

Baca juga; Dampak Internet

  • segeralah melakukan hal-hal yang bermanfaat.
  • Karena kita tidak akan pernah mampu menggantikan
  • Waktu terus berlalu tinggal kan Masa

Bacalah juga ; Spiritual dalam kehidupan

  • Siapa yang mengabaikan waktunya,
  • maka semakin besarlah kerugiannya,
  • sebagaimana kerugian orang sakit,
  • dia merasa rugi kehilangan kesehatan dan kekuatannya.

#MuslimSejati pada dirinya terkumpul dua nikmat ini,

yakni kesehatan badan dan waktu luang.

Maka hendaknya menunaikan hak keduanya untuk melakukan ketaatan

dan meraih kedekatan kepada-Nya.

Kesehatan bisa digantikan dengan sakit

dan waktu luang bisa tergantikan dengan kesibukan.

Sebagaimana seorang pedagang yang memiliki modal,

yaitu kesehatan dan waktu luang,

maka ia tidak boleh menyia-nyiakan modalnya yang ada padanya

selain ketaatan kepada Allah azza wajjala.

Seseorang yang memiliki badan yang sehat tanpa menggunakannya

untuk tindakan yang berguna

dan tidak pula berbuat untuk waktu akhiratnya adalah orang yang merugi.

Dalam kenyataan memang kebanyakan manusia

tidak menggunakan kesehatan dan waktu luang.

Mereka malah membuang usia dan mempermainkan umur.

Terkadang manusia juga tidak memiliki waktu luang.

Waktunya habis hanya untuk mencari makan dan kebutuhan hidup

Sebaliknya terkadang memiliki waktu luang namun badannya sakit,

jiwanya juga sakit, malas, loyo,

tidak bergairah yang pada akhirnya berujung pada kebangkrutan.

#MuslimSejati hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Ia tidak boleh menunda-nunda kesempatan melakukan amal kebaikan.

Hakikat Waktu

Diriwayatkan dalam kisah Ibnu ‘Umar pernah berkata;

Apabila engkau berada di suatu sore hari, maka janganlah menunggu sampai pagi hari .

Dan apabila engkau telah berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari itu datang

Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Dan

Pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu. (HR. Al-Bukhariy no.6416)

Ibnu Qoyyim berkata 4 hal ini;

Merusak hati, yaitu berlebihan dalam berbicara,

berlebihan makan, berlebihan tidur, dan berlebihan dalam bergaul.

(Al-fawaid hal 262).

Pintu Hidayah

Beliau juga berkata:

Pintu Hidayah tertutup bagi seseorang karena melakukan 6 perkara, yaitu ;

  • (1) Meninggalkan syukur kepada Allah Azza Wa jalla dengan menggunakan karunia bukan pada jalan-Nya,
  • (2) Gemar terhadap ilmu namun tidak mau mengamalkannya,
  • (3) Berteman dengan orang sholih tapi tidak mau meneladani mereka,
  • (4) Menunda-nunda taubat,
  • (5) Mengejar-ngejar dunia padahal dunia akan meninggalkannya,
  • (6) Berpaling dari akhirat padahal akhirat akan mendatanginya.”

Imam Hasan Al-bashri mengatakan:

Wahai anak cucu Adam, dirimu sebenarnya adalah hari-harimu yang kau alami,

  • jika harimu berlalu maka berkuranglah sebagian hidupmu,

sungguh aku pernah bertemu dengan suatu kaum,

mereka lebih mengutamakan, mencintai dan menghargai waktu

melebihi dari apa yang kau lakukan terhadap dinar dan dirham.

Ibnu Mas’ud berkata:

“Aku tidak pernah menyesal atas hari yang berlalu,

kecuali ketika matahari terbenam dan usiaku berkurang,

tetapi ilmuku tidak bertambah di hari itu.”

Al-Kholil bin Ahmad (160H) mengatakan;

“Waktu itu ada tiga bagian, waktu yang sudah berlalu darimu dan tak akan kembali,

  • waktu sekarang yang sedang kau alami dan
  • waktu juga akan berlalu darimu, dan
  • waktu yang engkau tunggu yang bisa jadi engkau tidak bakal mendapatkannya.” (Thobaqotul hanaabilah hal.35-36)

Kisah Dawud bin Abi Hindun (139 H) merupakan contoh yang mengagumkan.

Beliau berkata:

Tujuannya agar ku gunakan waktu dalam umurku.

(Siyar A’lamin Nubala’ VI/378)

Ibnu Rojab Al-hambali berkata:

“Seorang pelajar hendaknya seorang yang cepat dalam berjalan,

menulis, membaca ketika makan.”

(Thobaqot Al-hanabilah).

Terbiasa cepat dalam berjalan maka akan sehat di waktu tuanya,

Cepat membaca maka akan menghemat waktu belajarnya, sekaligus lebih banyak mendapatkan ilmu.

Contoh Salaful ummah menggunakan waktu

Di dalam perjalanan para ulama’ terdahulu terdapat banyak contoh yang mencengangkan

Bagaimana mereka menggunakan umurnya yang mampu mendorong kita agar benar-benar menjaga detik-detik ini.

Abu Bakar Al-Baqilani pernah tidak tidur sebelum menyelesaikan tulisannya sebanyak 35 halaman dari hafalannya itu

Waktu adalah pedang,

  • ‘Jika engkau tidak menggunakannya maka ia akan memotongmu”
  • Bila engkau tidak menggunakan waktu yang ada,

maka engkau akan celaka layaknya seseorang yang terkena sabetan pedang.

Bahjatus-nufus, Ibnu Abi Jamroh 3/96 menulis

  • Jika kamu tidak menggunakan waktu dalam kebaikan
  • Maka sesungguhnya tanpa kamu sadari, engkau telah merusak waktumu

Hilangnya waktu, juga menyebabkan hilangnya umur secara sia-sia.

Beberapa hal di antara kesia-siaan itu adalah banyak

berkunjung dan berkumpul namun tidak untuk menambah ilmu.

Disadari atau tidak bahwa kita telah menggerus usia kita sehingga renungan ini bisa saja tanpa mana

Waktu terus berlalu tinggalkan Masa

Imam Syafi’ii pernah ditanya,

  • “Bagaimana keinginan Anda terhadap ilmu?”

Beliau menjawab:

  • “Ibarat seorang ibu yang kehilangan anak tunggalnya
  • dan ia tidak memiliki anak kecuali anak tersebut.”

(Adabus-Syafi’I wanaqibuh, Ar-Rozi, dinukil dari Ma’aalim fit-thoriqi thlabil ‘ilmi hal.41).

Terutama antara adzan dan iqomah gunakan untuk berdo’a/ berdzikir, membaca Al-Qur’an, mengulang hafalan, muhasabah, muroja’ah

Akhirul kalam, biasakanlah bertanya pada diri sendiri.

Apa yang telah kita telah lakukan diantara waktu sehat dan luang kita?

Apakah digunakan untuk

  • tujuan kesehatan,
  • kemanfaatan ilmu,
  • untuk ibadah, atau
  • hanya terbuang secara percuma?

Sepatutnya kita memohon kepada Allah Azza Wajalla

agar mengasihi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang mampu mengisi usia ini sebaik-baiknya.

Oleh karena itu …

Waktu terus berlalu tinggalkan masa

  • Dari sang waktu lah kita belajar
  • Mana Hal yang di perjuangkan,
  • Mana Hal yang di pertahankan,
  • Mana Hal yang di ikhlaskan.

Subhanallah

Review Android;

Nara Sumber ;

http://www.goodreads.com/book/show/265540.Rumi?from_search=true

dan berbagai kitab